BANDAR LAMPUNG, PUSAT NEWS– Sebuah pertunjukan adat bertajuk ngigel yang diselenggarakan di salah satu kawasan di Kota Bandar Lampung menuai kritik keras dari masyarakat adat dan pegiat budaya. Acara tersebut dinilai telah menyalahi norma dan etika adat Lampung, terutama karena mencampurkan peserta laki-laki dan perempuan dalam satu arena dengan tarian serta gerakan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak suasana acara dipenuhi gerakan-gerakan yang dinilai berlebihan dan tidak mencerminkan nilai sakral budaya Lampung.
“Adat tidak boleh sembarangan. Tidak bisa dicampur begitu saja laki-laki dan perempuan dalam satu arena tari, apalagi dengan goyangan-goyangan yang tidak sesuai dengan nilai budaya Lampung,” tegas salah satu tokoh adat Lampung.
Sorotan keras juga datang dari Sekretaris Jenderal Laskar Lampung Indonesia (LLI), Panji Nugraha AB, S.H., yang menyayangkan acara tersebut dan menilai bahwa tindakan seperti itu berpotensi merusak martabat budaya Lampung.
“Kami sangat menyayangkan acara yang mengatasnamakan adat Lampung namun melanggar norma-norma adat itu sendiri. Adat bukan sekadar simbol atau hiburan – ia adalah identitas, harga diri, dan warisan leluhur yang wajib dijaga kesuciannya,” ungkap Panji.
Lebih lanjut, Panji Nugraha menegaskan bahwa Laskar Lampung Indonesia tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran seperti ini. Ia menilai ada unsur penyalahgunaan identitas budaya yang dapat berdampak buruk terhadap pemahaman generasi muda.
“Kami akan menelusuri siapa pihak penyelenggara, dan apabila terbukti ada unsur pelanggaran hukum atau penodaan terhadap nilai adat Lampung, Laskar Lampung Indonesia akan membawa kasus ini ke ranah hukum,” tegasnya.
Sejumlah warga juga menyuarakan keprihatinannya dan meminta agar kegiatan serupa tidak lagi terjadi tanpa pengawasan dari lembaga adat atau Dinas Kebudayaan Provinsi Lampung. Masyarakat berharap pelestarian budaya dilakukan secara benar, bukan malah mencederai makna luhur yang terkandung di dalamnya.