Lampung Barat –PUSAT NEWS–20 Juni 2025 — Dewan Pimpinan Wilayah Forum Suara Anak Lampung (DPW-FORSAL) bersama Lembaga Bantuan Hukum Bintang Sembilan Nusantara (LBH-BSN) Kabupaten Lampung Barat menindaklanjuti surat klarifikasi terkait dugaan penyimpangan anggaran ketahanan pangan dari Dana Desa tahun anggaran 2024 sebesar Rp90.000.000 (Sembilan Puluh Juta Rupiah) di Pekon Tebak Liyokh, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat.
Tim DPW-FORSAL dan LBH-BSN secara langsung mendatangi Kantor Pekon Tebak Liyokh untuk melakukan klarifikasi kepada Peratin Iwan dan bendahara pekon. Namun, dalam pertemuan tersebut, Peratin Iwan menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui detail anggaran tersebut.
“Aduh saya tidak tahu, nanti panggil bendahara saya. Saya tidak tahu, Pak, terkait anggaran itu,” ujar Peratin Iwan dengan nada tegas.
Sementara itu, bendahara Pekon Tebak Liyokh juga tidak memberikan jawaban yang meyakinkan dan justru menyebut kemungkinan adanya kesalahan administratif.
“Saya juga tidak tahu, Pak. Mungkin kesalahan kode rekening atau mungkin item-nya bukan itu,” ungkap bendahara.
Pernyataan yang saling lempar tanggung jawab tersebut justru memunculkan dugaan bahwa anggaran ketahanan pangan sebesar Rp90 juta tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya, bahkan disinyalir fiktif atau hanya dijadikan formalitas laporan.
Menindaklanjuti hal ini, DPW-FORSAL dan LBH-BSN menyatakan akan membawa temuan ini ke ranah hukum dengan melaporkannya secara resmi ke Kejaksaan Negeri Lampung Barat dan Polres Lampung Barat.
“Kami tidak akan tinggal diam. Ini bentuk pengawasan dan tanggung jawab sosial kami terhadap penggunaan dana desa. Jika ditemukan unsur pidana, maka akan kami kawal hingga ke proses hukum yang berlaku,” tegas Boimin Divisi Litbang DPW-FORSAL Lampung Barat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pekon Tebak Liyokh belum memberikan klarifikasi lanjutan secara resmi maupun tertulis. (*)
